Selasa, 22 November 2016

Pengertian Kurang Energi Protein (KEP)

Penyakit kurang gizi yang ada pada zaman modern saat ini memang semakin bertambah dengan berbagai munculnya makanan siap saji yang sebenarnya tidak memiliki kandungan gizi yang mencukupi untuk tubuh manusia. Selain itu faktor kemiskinan juga menyebabkan timbulnya penyakit gizi lainnya.
Di Indonesia sendiri penyakit gizi digolongkan sebaga suatu penyakit yang  memiliki difesiensi gizi yang sangat rendah. Salah satu penyakit tersebut adalah penyakit kurang energi protein (KEP). Pada KEP penyakit tersebut digolongkan kedalam suatu penyakit yang primer.
Dalam  kasus penyakit KEP dilatar belakangi oleh ketiak tersedianya bahan pangan yang dapat mencukupi kebutuhan tubuh. Sehingga asupan yang seharusnya diterima oleh tubuh akan berkurang. Penyakit kurang gizi pada umumya akan memiliki gangguan yang dapat menghambat peningkatan tubuh.
Kurang Kalori Protein atau (KKP) akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein, atau keduanya, tidak tercukupi. Kedua bentuk defisiensi ini tidak jarang berjalan bersisian,  meskipun salah satu lebih dominan ketimbang yang lain. Sindrom kwarsiokor terjelma manakala defisiensi lebih menampakan dominasi protein, dan marasmus termanifestasi jika terjadi kekurangan energi yang parah.
Penyakit yang mengakibatkan kekurangan asupan, gangguan serapan dan utilisasi pangan serta peningkatan kebutuhan (dan atau kehilangan) akan zat gizi, dikategorikan sebagai KKP sekunder. Keparahan KKP berkisar dari hanya penyusutan berat badan, atau terlambat tumbuh, sampai ke sindrom klinis yang nyata, dan tidak jarang berkaitan dengan defisiensi vitamin serta mineral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar