Rabu, 23 November 2016

Jurnal Kesehatan

130. JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- Jenis penelitian   :  observasional dengan rancangan penelitian cross sectional
- Populasi :  Penelitian dilakukan terhadap batita dan ibu batita, sampelnya sebanyak 5 orang ibu batita dan batitanya yang mempunyai status gizi baik dari keluarga miskin dan 5 orang ibu batita dan batitanya yang mempuyai status gizi kurang/buruk dari keluarga miskin jadi sampel penelitian sebanyak 10 orang ibu batita beserta batitanya
- Analisis :  kualitatif
- Tujuan penelitian :  untuk mengetahui gambaran perilaku positive deviance ibu      dan status gizi anak batita dari keluarga miskin di Desa Pemulutan Ulu Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir
- Kesimpulan :Kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini yaitu perilaku positive deviance pada ibu yang mempunyai anak batita dari keluarga miskin terlihat bahwa pada anak batita yang mempunyai status gizi baik memiliki kebiasaan pemberian makanan, kebiasaan kebersihan dan kebiasaan penggunaan pelayanan kesehatan yang sangat baik dan benar . Sedangkan untuk anak batita yang status gizinya kurang/buruk kebiasaan-kebiasaan tersebut masih rendah dan kurang baik walaupun mereka sama-sama berasal dari keluarga miskin.
131. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TERHADAP PENCEGAHAN
                     PENYAKIT FLU BURUNG PADA ANAK SEKOLAH DASAR
                     DI KECAMATAN SALAM KABUPATEN MAGELANG
          PADA BULAN MARET TAHUN 2007
- Jenis penelitian: Penelitian besifat deskriptif kuantitatif
- Populasi:  yang menjadi subyek dalam  penelitian ini adalah seluruh siswa MI Ma’arif Glagahombo dan SD Negeri Sucen sebanyak 297 anak
- Analisis:
- tujuan penelitian :Diketahuinya gambaran tingkat perilaku hidup bersih                      dan sehat terhadap
pencegahan penyakit flu burung pada anak usia sekolah dasar di
- Kecamatan Salam Kabupaten Magelang pada bulan Maret tahun 2007
- Kesimpulan : Berdasarkan keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan tentang tingkat perilaku hidup bersih dan sehat terhadap pencegahan penyakit flu burung pada anak sekolah dasar di Kecamatan Salam pada bulan Maret tahun 2007 adalah sebagai berikut :
1. Responden secara keseluruhan menunjukkan tingkat yang tinggi yaitu sebanyak 32,56 %.
2. Responden kelas I menunjukkan tingkat yang sedang yaitu sebesar 35,48 %.
3. Responden kelas II menunjukkan tingkat yang tinggi yaitu sebesar 43,48 %.
4. Responden kelas III menunjukkan tingkat yang tinggi yaitu sebesar41,38 %.
5. Responden kelas IV menunjukkan tingkat yang sedang yaitu sebesar 36,67 %.
6. Responden kelas V menunjukkan tingkat yang tinggi yaitu sebesar 45,16 %.
7. Responden kelas VI menunjukkan tingkat yang sedang yaitu sebesar 35,71 %.

132. ANALISIS TERHADAP KEBIJAKAN PEMBERANTASAN NYAMUK (PSN)   DALAM UPAYA PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

- Jenis penelitian : non eksperimen
- Metode : kualitatif analisis data secara deskriptif
- ¬Populasi  : Populasi penelitian ini adalah karyawan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta, serta masyarakat yang terkait dengan
- kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
- Analisis  :
- Tujuan penelitian : Tujuan Umum penelitian ini adalah diketahuinya Permasalahan yang
- mendasar penyebab kejadian penyakit DBD di Propinsi DIY
- Kesimpulan : Kesimpulan yang dapat diambil dalam pengkajian ini adalah : Pertama. SK. Gubernur No. 14/TIM/2005 tentang pembentukan dan tugas POKJANAL telah ditindaklanjuti oleh Kepala Pemerintahan Kabupaten/Kota berupa instruksi kepada instansi terkait di Wilayahnya, salah satunya adalah untuk pelaksanaan gerakan PSN di pemukiman, perkantoran, sekolah, dan
bangunan-bangunan lainnya di setiap Kelurahan
133. FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN PREVALENSI KURANG TIDUR KRONIS PADA MAHASISWA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
- Jenis penelitian : penelitian kuantitatif noneksperimental yang
bersifat deskriptif-analitik
- Metode: rancangan Cross
Sectional Survey (Sastroasmoro S, 2006 ).
- Populasi:mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negerimaupun Swasta di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, baik dengan jenjangprogram studi Strata-1 (S1) maupun Diploma III (D III).
- Tujuan penelitian:Tujuan dari penelitian ini adalah: Pertama. Mengetahui besarnya prevalensikurang tidur kronis pada mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedua.Mengetahui ada/tidaknya hubungan antara jenis kelamin, bidang ilmu yangdipelajari, serta jenjang strata program studi dengan prevalensi kurang tidur
- kronis pada mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta.
- Kesimpulan: Kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini adalah : Pertama. Prevalensikurang tidur kronis pada mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah45, 19 %. Kedua. Tidak ada hubungan bermakna antara jenis kelamin, bidangilmu yang dipelajari serta strata program studi terhadap prevalensi kurang
tidur kronis pada mahasiswa.

134. KARAKTERISTIK PASIEN DAN KINERJA UNIT ONKOLOGI KOMPLEMENTER MEDIS – TCMRS HARAPAN BUNDA JAKARTA
- Jenis penelitian :
- Metode:penelitian deskriptif retrospektif
- sampel: Data pasien berasal dari rekam medik semua pasien yang datang ke UnitOnkologi Komplementer TCM RSHB selama periode 1 Agustus 2005-31 Desember 2005.
- Tujuan penelitian : Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan karakteristik pasien dan kinerja terapi di Unit Onkologi Komplementer Medis-TCM di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur antara periode 1 Agustus-31 Desember 2005
- Kesimpulan: Pelayanan Unit TCM RS Harapan Bunda cukupdiminati masyarakat. Proporsi wanita sedikit lebih besar dari pria. Kelompok usia terbesar adalah 41-50 tahun, disusul51-60 tahun. Jenis kanker terbanyak adalah karsinoma mamae, disusul kanker paru. Respons terapi secara keseluruhan
adalah 81,25% membaik atau stabil, 18,75% memburuk.
135. PENGARUH PENINGKATAN FLOW RATE GAS METAN TERHADAP SIFAT OPTISLAPISAN TIPIS AMORF SILIKON KARBON (a-SiC:H) HASIL DEPOSISIMETODE DC SPUTTERING
- Jenis penelitian: Eksperimental
- Metode: dc sputtering dari target silikon
- Populasi:
- Tujuan penelitian:
- Kesimpulan: Indeks bias (n) lapisan tipis a-SiC:H hasil deposisi metodedc sputtering berkurang dengan bertambahnya fl ow rategas metan, sedangkan gap optis mengalami peningkatanseiring dengan pergeseran absorpsi optis (α) ke energy yang lebih tinggi. Pengaruh peningkatan fl ow rate gasmetan terhadap kedua besaran optis tersebut bukan hanyadisebabkan peningkatan jumlah karbon di dalam lapisan
tipis tetapi juga jumlah hydrogen

136. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT SANITASIPADA KAPAL YANG SANDAR DI PELABUHAN PANGKALBALAMPANGKALPINANG TAHUN 2005
- Jenis penelitian :
- Metode:
- Analisis: analisis univariat, bivariat, dan multivariat
- Populasi: semua kapal kargo yang sandar di pelabuhan Pangkalbalam, sedangkan sampelpada penelitian ini sebanyak 92 kapal kargo yang diambil secara acak. Rata-rata kapal kargo yang sandar di pelabuhanPangkalbalam, yang mempunyai tingkat sanitasi kapal baik sebesar 16,3 %, tingkat sanitasi kapal sedang sebanyak 18,5
%, sedangkan tingkat sanitasi kapal yang buruk sebesar 65,2%.
- Tujuan penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat sanitasi pada kapal yang
sandar di pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang, pada tahun 2005
- Kesimpulan: Guna untuk meningkatkan sanitasi pada kapal yang sandar di pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang perlu dilakukanpengawasan dan inspeksi yang dilakukan oleh petugas sanitasi kantor kesehatan pelabuhan Pangkalpinang, supaya setiapkapal membuat standar prosedur operasional tentang sanitasi kapal. Para nahkoda kapal barang diharapkan agarmembuat standar prosedur operasional yang baik dan baku dalam hal sanitasi kapal dan mengawasi serta membimbingpara anak buah kapal yang bertugas/bekerja dalam peningkatan sanitasi kapal. Untuk Departemen Kesehatan RepublikIndonesia, dalam hal ini Subdit Karantina Kesehatan Ditjen PP & PL untuk memasukkan karakteristik manajemendalam hal ini unsur standar prosedur operasional, Kepemimpinan nahkoda, karakteristik anak buah kapal yang meliputitingkat pendidikan, jenis pelatihan serta karakteristik pendukung yaitu sarana dan prasarana, bahan, dana serta waktudalam formulir penilaian sanitasi kapal. Untuk pemilik kapal diharapkan mengikutsertakan pelatihan bidangsanitasi/Basic Sanitation Training bagi anak buah kapal yang bertugas dalam bidang sanitasi. Untuk Administrator
Pelabuhan Pangkalbalam diharapkan ikut mengawasi kapal-kapal kargo dalam bidang sanitasi
137. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASANAKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSALL RSUP DR.SOERADJI TIRTONEGORO KLATENTAHUN 2007
- Jenis penelitian :
- Metode :
- Populasi: Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien anak usia prasekolah (2,5-5 tahun) dan keluarganya yang dirawat di bangsal “L” RSUPDr.Soeradji Tirtonegoro Klaten, Jawa Tengah. Setelah dihitung rata-ratapopulasi anak usia pra sekolah setiap bulan dari bulan Januari sampai
dengan Maret 2007 didapatkan hasil 40 pasien
- Tujuan penelitian : diketahuinya hubungan antaradukungan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anakusia pra sekolah di bangsal perawatan anak “ L” RSUP Dr.Soeradji
Tirtonegoro Klaten.
- Kesimpulan :Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang hubungan antaradukungan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi dapatdisimpulkan bahwa : Pertama, dukungan keluarga yang diberikan kepadaanak usia prasekolah yang sedang menjalani perawatan di Bangsal L RSUPDr. Soeradji Tirtonegoro Klaten adalah sebagian besar termasuk dalamkategori dukungan keluarga baik. Kedua, tingkat kecemasan akibathospitalisasi yang dialami anak usia prasekolah yang sedang menjaniperawatan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten adalah termasuk dalamkategori cemas sedang. Ketiga, ada hubungan antara dukungan keluargadengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah di
Bangsal L RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

138. PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK OPTIMASI JARINGAN NEURAL BUATAN-FUZZY DAN APLIKASINYA PADA SISTEMPENCIUMAN ELEKTRONIK
- Jenis penelitian :eksperimen
- Metode :
- Populasi :
- Tujuan penelitian: untukmengetahui kemampuan sistem dalam membuat strukturjaringan yang optimal. Yang dimaksudkan dengan strukturjaringan yang optimal adalah sebuah jaringan neuralyang mempunyai jumlah bobot aktif lebih rendah danjumlah epoch dalam pembelajaran jaringan yang kecilpula. Struktur yang optimal ini akan menurunkan biayakomputasi yang diperlukan dalam proses penentuan jenisaroma yang hendak diketahui.
- Kesimpulan : Jaringan neural buatan dapat ditingkatkan performansinyadengan membuat arsitektur struktur jaringan menjadioptimal. Beberapa kriteria yang dipergunakan untukmembuat struktur jaringan optimal adalah denganmembuat jumlah bobot keterhubungan dan jumlahepoch menjadi minimal.

139. HUBUNGAN POLA PERAWATAN PADA ANAK UBERKULOSISPARU PRIMER DENGAN LAMA PENYEMBUHAN PADA ANAKUSIA 1-6 TAHUN DI DESA CIBUNTU CIBITUNG BEKASI 2007
- Jenis penelitian :
- Metode: eksperimen yang bersifatdeskriptif.
- Analisis: Analisa data yang dilakukan setelah seluruh data terkumpul, meliputi Editing,Coding,Scoring,Entry data.
- Populasi: Teknik pengambilan sampeldengan menggunakan teknik sampel jenuh dengan jumlah respondensebanyak 30 orang yang terdiri dari ibu-ibu yang anaknya menderita TB Paruprimerdan berusia 1-6 tahun. Pengambilan data dilakukan antara bulanAgustus sampai September 2007 dengan menggunakan kuesioner dan datadari identitas penderita. Analisa data dengan menggunakan koefsien biserial
- Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan antara pola perawatan padaanak TB Paru primer dengan lama penyembuhan pada anak usia 1-6 tahun didesa Cibuntu, Cibitung, Bekasi
- Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah diuraikansebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama, sebagianbesar pola perawatan menunjukkan 18 responden (60%) berpola perawatanbaik, 12 responden (40%) berpola perawatan sedang
140. TINGKAT KOOPERATIF ANAK USIA PRA SEKOLAH (3 – 5 TAHUN)MELALUI TERAPI BERMAIN SELAMA MENJALANI PERAWATAN
DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
- Jenis penelitian:
- Metode :penelitian eksperimental
- Analisis:
- Populasi: Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak dengan umur 3-5tahun yang dirawat di Ruang CB2 Anak Rumah Sakit Panti Rapih
- Tujuan penelitian: untuk mendapatkan gambaran mengenaiapakah ada pengaruh dari terapi bermain terhadap tingkat kooperatif padaanak usia prasekolah selama menjalani perawatan di Ruang CB 2 Anak
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
- Kesimpulan: Tingkat kooperatif pada anak sebelum diberi terapi bermainkebanyakan termasuk dalam kategori kurang. Kedua, Tingkat kooperatif padaanak setelah diberi terapi bermain kebanyakan termasuk dalam kategori baik,sedangkan tingkat kooperatif kurang tidak ada. Ketiga, Ada perubahan tingkatkooperatif pada anak usia prasekolah (3-5 tahun) sebelum dan sesudahdiberi terapi bermain selama menjalani perawatan di Ruang CB2 Anak
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta


1. HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI BCG DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK BALITA DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU AMBARAWA TAHUN 2007
- Metode Penelitian : Non eksperimen
- Analisis : Univariat dan bivariate
- Populasi : Semua anak balita dan orang tua anak balita, dimana anak balita tersebut sedang   menjalani pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru Ambarawa, dengan jumlah populasi 97 anak balita ( 50 kasus dan 47 kontrol ).
- Tujuan : Tujuan umum penelitian ini yaitu diketahuinya hubungan pemberian
Imunisasi BCG dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak balita di Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru Ambarawa. Sedangkan tujuan khususnya adalah : Pertama, diketahuinya data Imunisasi BCG pada anak balita di Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru Ambarawa. Kedua, diketahuinya kejadian tuberkulosis paru pada anak balita di Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru Ambarawa.
- Kesimpulan : Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : Pertama, Anak balita yang berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru - paru Ambarawa, sebagian besar responden diberikan imunisasi BCG. Kedua, Kejadian Tuberkulosis paru sebagian besar terjadi pada anak yang tidak diberikan imunisasi BCG. Ketiga, Ada hubungan yang bermakna secara statistik antara pemberian imunisasi BCG dengan kejadian Tuberkulosis Paru pada anak balita.
2. PEMANFAATAN Spirulina platensis SEBAGAI SUPLEMEN PROTEIN SEL TUNGGAL (PST) MENCIT (Mus musculus)
- Metode : Eksperimental laboratorium
- Analisis : Analisis varian
- Tujuan : Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi biomassa S. platensis yang mengandung PST terhadap pertumbuhan berat badan mencit. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan terhadap penelitiann pemanfaatan biomassa kering sebagai sumber Protein Sel Tunggal (PST) yang nantinya dapat dikembangkan menjadi industri seperti makanan atau suplemen berprotein tinggi, dsb.
- Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa biomassa kering S. Platensis mempunyai pengaruh yang labih baik dibandingkan dengan bahan pakan pelet. Penambahan biomassa kering Spirulina platensis kepada mencit (Musmusculus) akan terjadi penambahan berat badan mencit sampai hari ke 12 dan mengalami penurunan pada hari ke 13 dan puncak penurunan terjadi pada hari ke-14. Pemberian biomassa kering S. platensis kepada mencit menghasilkan perbedaan yang nyata secara statistik (p < 0,05) antara sebelum pemberian dan setelah pemberian selama 17 hari. Pemberian biomassa kering Spirulina platensis kepada mencit pada minggu I menghasilkan hasil yang baik pada perbandingan antara makanan mencit (pelet) dengan biomassa pada 0 % dengan 40 % dan 50 %, juga pada konsentrasi 10 % dengan 40 % dan 50%, konsentrasi 20% dengan 40%, konsentrasi biomassa 30% dengan 40%. Pemberian biomassa kering S. Platensis kepada mencit pada minggu II menghasilkan hasil yang baik pada perbandingan antara pelet dengan biomassa pada 0% dengan 40% dan 50%, konsentrasi 20% dengan 40% dan 50%. Pada minggu III tidak ada perbedaan berat badan pada mencit setelah pemberian biomassa kering S. platensis.
3. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASCA IMUNISASI POLIO PADA ANAKNYA DI POSYANDU MARGASARI TASIKMALAYA TAHUN 2007
- Jenis penelitian : deskriptif analitik
- Metode : survey
- Analisis : kuantitatif
- Populasi : Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai balita yang berada di Posyandu Margasari Tasikmalaya sebanyak 130 responden.
- Tujuan : Tujuan umum penelitian adalah : diketahuinya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio terhadap tingkat kecemasan ibu pasca imunisasi polio ulang di Posyandu Margasari Tasikmalaya. Sedangkan tujuan khususnya adalah : Pertama, diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio di Posyandu Margasari Tasikmalaya. Kedua, diketahuinya tingkat kecemasan ibu pasca imunisasi polio ulang pada balita di Posyandu Margasari Tasikmalaya.
- Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Pertama, pengetahuan ibu tentang imunisasi polio sebagian besar berkategori tinggi. Kedua, kecemasan ibu pasca imunisasi polio sebagian besar berkategori rendah. Ketiga, ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio dengan tingkat kecemasan ibu pasca imunisasi polio ulang pada balita di Posyandu Margasari Taskmalaya pada bulan Desember 2007. Dalam hubungan tersebut kecemasan ibu pasca imunisasi polio ulang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio.
4. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL L RSUP DR.SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2007
- Jenis penelitian : korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel bebas dan variabel terikatnya hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2003).
- Analisis : uji statistic
- Populasi dan Smpel : Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien anak usia pra sekolah (2,5-5 tahun) dan keluarganya yang dirawat di bangsal “L” RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten, Jawa Tengah. Setelah dihitung rata-rata populasi anak usia pra sekolah setiap bulan dari bulan Januari sampai dengan Maret 2007 didapatkan hasil 40 pasien. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian) (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini, subyek penelitian dibatasi dengan kriteria inklusi sebagai berikut : Pertama, anak yang berusia 2,5-5 tahun yang sedang menjalani perawatan minimal 1x24 jam dan maksimal 3x24 jam dan ayah atau ibunya. Kedua, anak yang berumur 2,5-5 tahun baik laki-laki atau perempuan dan ayah atau ibunya. Ketiga, hospitalisasi tersebut adalah yang pertama kali pada anak. Keempat, ayah atau ibu yang dapat membaca dan menulis. Kelima, ayah atau ibu yang dapat berkomunikasi dengan baik. Keenam, bersedia menjadi responden. Sedangkan Kriteria eksklusinya adalah : Pertama, anak yang menderita penyakit kronis dan penyakit terminal yang beberapa kali dirawat di rumah sakit dan ayah atau ibu. Kedua, anak yang sedang dirawat di ICU/ICCU dan ayah atau ibu. Ketiga, anak yang menderita retardasi mental dan ayah atau ibu. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 responden sesuai dengan jumlah minimal sampel yang diperbolehkan menurut Nursalam (2003).
- Tujuan : Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia pra sekolah di bangsal perawatan anak “ L” RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten. Sedangkan tujuan khususnya adalah : Pertama, diketahuinya tingkat dukungan keluarga yang diberikan orangtua selama proses hospitalisasi anak di RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro. Kedua, diketahuinya tingkat kecemasan anak usia pra sekolah yang sedang dirawat di bangsal perawatan anak “L” RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten.
- Kesimpulan : Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi dapat disimpulkan bahwa : Pertama, dukungan keluarga yang diberikan kepada anak usia prasekolah yang sedang menjalani perawatan di Bangsal L RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten adalah sebagian besar termasuk dalam kategori dukungan keluarga baik. Kedua, tingkat kecemasan akibat hospitalisasi yang dialami anak usia prasekolah yang sedang menjani perawatan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten adalah termasuk dalam kategori cemas sedang. Ketiga, ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah di Bangsal L RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten.
5. TINGKAT KEBERHASILAN PENYEMBUHAN TUBERKULOSIS PARU PRIMER PADA ANAK USIA 1-6 TAHUN DI DESA CIBUNTU CIBITUNG BEKASI DENGAN PENDEKATAN POLA PERAWATAN 2007
- Jenis penelitian : jenis penelitian deskriptif, dengan suatu pendekatan retrospektif.
- Analisis : bivariat dan univariat
- Populasi dan sampel : Populasi adalah keseluruhan kelompok, individu atau objek yang diminati oleh peneliti (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang menderita tuberkulosis paru yang minimal telah menjalankan pengobatan 6-9 bulan berdomisili di Desa Cibuntu Cibitung Bekasi yang berjumlah 30 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh yaitu semua ibu-ibu yang anaknya menderita tuberkulosis paru  primer yang berusia 1-6 tahun sebanyak 30 orang yang ditemukan dan telah menjalani pengobatan minimal 6-9 bulan di Desa Cibuntu Cibitung Bekasi.
- Tujuan : Tujuan umum : diketahui hubungan pola perawatan pada anak TB paru primer dengan lama penyembuhan pada anak usia 1-6 tahun di Desa Cibuntu Cibitung Bekasi tahun 2007. Tujuan khususnya adalah : Pertama, diketahuinya pola perawatan pada anak TB primer di Desa Cibuntu Cibitung Bekasi. Kedua, diketahuinya lama penyembuhan TB primer pada anak usia 1- 6 tahun di Desa Cibuntu Cibitung Bekasi.
- Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama, sebagian besar pola perawatan orang tua terhadap anak TB paru primer baik. Kedua, sebagian besar anak TB paru primer sembuh sedang 10-12 bulan. Ketiga, ada hubungan antara pola perawatan dengan lama penyembuhan pada anak TB Paru primer dengan usia 1-6 tahun,. Hal ini berarti semakin baik pola perawatan ibu maka semakin cepat proses waktu penyembuhan anak TB Paru primer usia 1-6 tahun.
6. PENGARUH TEKNIK NAFAS DALAM TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PERSALINAN KALA I DI PONDOK BERSALIN NGUDI SARAS TRIKILAN KALI JAMBE SRAGEN
- Jenis penelitian : eksperimental
- Populasi dan sampel : Populasi penelitian ini adalah keseluruhan subyek atau hal-hal yang ingin diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani persalinan kala I, berjumlah 12 responden yang menjalani persalinan kala I pada bulan Desember 2007 di Pondok Bersalin Ngudi Saras Trikilan Kali Jambe Sragen Jawa Tengah. Dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Sedang sampel penelitian ini adalah pasien persalinan kala I yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut: Pertama, pasien yang menjalani persalinanan kala I baik primigravida maupun muligravida. Kedua, bersedia dijadikan responden. Ketiga, pasien yang diukur tingkat kecemasannya mengalami minimal kecemasan dari tingkat kecemasan berat sampai dengan tingkat kecemasan ringan, terdapat 12 responden. Sedangkan kriteria eksklusinya adalah : Pertama, pasien yang tidak menjalani persalinan kala I. Kedua, tidak setuju untuk dijadikan responden. Ketiga, tidak mengalami kecemasan.
- Tujuan : Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui pengaruh teknik nafas dalam terhadap perubahan tingkat kecemasan pada pasien persalinan kala I. Sedangkan tujuan khususnya adalah : Pertama, diketahuinya gambaran teknik nafas dalam, yaitu nafas dengan irama pernafasan dalam pada pasien persalinan kala I. Kedua, diketahuinya karakteristik tingkat kecemasan pada pasien persalinan kala I.
- Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah : Pertama, karakteristik tingkat kecemasan pada pasien persalinan kala I sebelum diberi perlakuan teknik nafas dalam tingkat kecemasan pasien berkisar panik, besar, sedang, ringan. Karakteristik tingkat kecemasan pasien setelah diberi perlakuan teknik nafas berkisar cemas ringan,sedang dan berat. Kedua, terdapat perbedaan yang signifikan pemberian teknik nafas dalam terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien persalinan kala I.
7. PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF SELAMA MENJALANI PERAWATAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3 – 5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
- Jenis penelitian : eksperimental
- Analisis : univariat dan bivariate
- Populasi dan sampel : Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak dengan umur 3-5 tahun yang dirawat di Ruang CB2 Anak Rumah Sakit Panti Rapih. Tujuan : Tujuan Umum penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kooperatif anak usia 3-5 th yang dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Sedangkan tujuan khususnya adalah : Pertama, diketahuinya tingkat koperatif anak usia prasekolah di ruang perawatan CB2 Anak Rumah Sakit Panti Rapih sebelum diberi terapi bermain. Kedua, diketahuinya tingkat kooperatif anak usia prasekolah di ruang perawatan CB2 Anak Rumah Sakit Panti Rapih setelah diberi terapi bermain.
- Kesimpulan : Kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini adalah : Ada pengaruh terapii bermain terhadap tingkat kooperatif pada anak usia 3 – 5 tahun di Ruang CB2 Anak Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta”.
8. PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD DENGAN KONTRASEPSI SUNTIK DI DUSUN GENENG SENTUL SIDOAGUNG GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA
- Jenis penelitian : non eksperimental yaitu deskriptif analitik
- Analisis : univariat dan bivariate
- Populasi : Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2003).
- Tujuan : Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan siklusvmenstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik di Dusun Geneng Sentul, Sidoagung, Godean, Sleman, Yogyakarta. Sedangakn tujuan khusus penelitian ini adalah : Pertama, untuk mengetahui siklus menstruasi pendek, normal dan panjang pada ibu pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi IUD. Kedua, untuk mengetahui siklus menstruasi pendek, normal dan panjang pada ibu pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi suntik.
- Kesimpulan : Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, terdapat perbedaan siklus menstruasi antara ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dengan kontrasepsi suntik di Dusun Geneng Sentul Sidoagung Godean Sleman Yogyakarta. Kedua, siklus menstruasi pada ibu yang menggunakan alat kontrasepsi IUD lebih baik dibandingkan dengan ibu yang menggunakan alat kontrasepsi suntik. Ketiga, ibu pengguna alat kontrasepsi suntik mempunyai siklus menstruasi pendek.
9. PENGARUH PEMBERIAN KARBON TETRAKLORIDA TERHADAP FUNGSI HATI DAN GINJAL TIKUS
- Jenis penelitian : eksperimen
- Analisis : statistic
- Tujuan : untuk mempelajari kerusakan sel hati serta gangguan fungsi hati dan ginjal yang terjadi akibat pemberian CCl4 pada berbagai tingkatan dosis. Lebih lanjut akan dipilih satu dosis untuk digunakan dalam tahap penelitian berikutnya, yakni pengujian aktivitas hepatoprotektor akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack.).
- Kesimpulan : Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan: Hasil pengukuran biokimiawi darah menunjukkan bahwa pemberian CCl4 sebanyak 0,1 dan 1,0 ml/kg BB mengakibatkan peningkatan kadar enzim ALT, dan ALP, sebaliknya menurunkan kadar enzim AST. Bahkan dengan pemberian 10 ml CCl4/kg kadar enzim-enzim tersebut sudah sangat turun. Pemberian CCl4 sebanyak 0,1 ml/kg BB mengakibatkan kadar bilirubin total meningkat. Sebaliknya, pemberian 1,0 dan 10 ml CCl4 /kg BB kadar bilirubin total menurun. Pemberian CCl4 0,1; 1,0; dan 10 ml/kg BB mengakibatkan penurunan kadar protein total. Gambaran patologi anatomi hati menunjukkan terjadinya nekrosis milier pada kelompok yang diberi 1,0 dan 10 ml CCl4/kg BB. Gambaran histopatologi hati menunjukkan bahwa pemberian CCl4 0,1 ml/kg BB mengakibatkan terjadinya degenerasi dan nekrosis secara multifokal, bahkan dengan pemberian 1,0 dan 10 ml CCl4/kg BB telah terjadi steatosis. Gambaran patologi anatomi maupun histopatologi ginjal tidak menunjukkan perubahan yang bermakna, walaupun hasil pengukuran biokimiawi darah menunjukkan bahwa dengan pemberian CCl4 0,1 ml/kg BB terjadi peningkatan kadar kreatinin. Bahkan dengan pemberian CCl4 sebanyak 1,0 dan 10 ml/kg BB kadar kreatinin menjadi sangat turun. Dosis CCl4 yang dipilih untuk pengujian aktivitas hepatoprotektor di penelitian tahap berikutnya adalah 0,1 ml/kg BB.
10. REAKSI PENATAAN ULANG SIGMATROPIK HIDROGEN [1,3] SECARA TERMAL DAN REAKSI PENATAAN ULANG PROTOTROPIK [1,3] YANG DIKATALISIS OLEH KATALIS TRANSFER FASE (PTC) , [18]-CROWN ETHER-6: SEMI-SINTESIS VANILI DARI EUGENOL*
- Jenis penelitian : Deskriptif (Cross-Sectional)
- Analisis : univariat dan bivariate
- Populasi : Populasi yang diteliti adalah masyarakat di desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, 2006.
- Tujuan : menggambarkan karakteristik dan faktor berhubungan dengan hipertensi pada masyarakat penderita hipertensi di desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, 2006.
- Kesimpulan :  Adanya hubungan antara umur terhadap jenis hipertensi di desa Bocor,  Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Adanya hubungan antara jenis kelamin terhadap jenis hipertensi di desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
11. PENGARUH MINUM THE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA USILA DI KOTA BANDUNG
- Jenis penelitian : analitik
- Metode : multivariat regresi logistik ganda
- Analisis : statistic
- Populasi dan sam pel : Populasi studi ini adalah usila di kota Bandung. Definisi usila pada studi ini adalah penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih. Sedangkan sampelnya adalah sebanyak 132 usila yang dipilih secara acak di kecamatan Cidendo Kota Bandung.
- Kesimpulan : Berdasarkan hasil studi ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Angka kejadian anemia pada usila di Kota Bandung hampir sama dengan hasil penelitian lainnya di Indonesia, yakni sekitar 50%. Lansia yang memiliki kebiasaan minum teh tiap hari punya risiko 92 kali lebih tinggi untuk menderita anemia dibandingkan lansia yang tidak pernah minum teh. Untuk menurunkan kejadian anemia pada usila, disarankan kepada usila untuk mengurangi kebiasaan minum tehnya atau minum teh 2—3 jam sesudah makan atau meningkatkan asupan protein terutama protein hewani. Namun, mengingat kondisi gigi serta keuangan usila, maka perubahan kebiasaan minum teh merupakan pilihan yang paling bijak untuk menurunkan kejadian anemia.
12. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA
- Jenis penelitian : survey
- Populasi dan sampel : 257 siswa,.
- Tujuan : dilakukan didapatkan data bahwa dari kelas 1,2 dan kelas 3 SMK Negeri 4 Yogyakarta memiliki remaja akhir (usia 15-20 tahun) 674 siswa, tergolong berperilaku baik akan tetapi ada beberapa remaja yang perilaku seksualnya dapat dikatakan buruk. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu status ekonomi yang rendah, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang kurang, pengaruh penyebaran rangsangan seksual (pornografi) melalui media massa seperti VCD, telpon genggam, internet dan lingkungan pergaulan yang buruk sehingga karakter remaja dibentuk oleh lingkungan sekitar.
- Kesimpulan : Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan remaja akhir (usia 15 – 20 tahun) di SMK Negeri 4 Yogyakarta rata-rata mempunyai pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang baik. Faktor pengetahuan tentang kesehatan reproduksi memberikan pengaruh terhadap perilaku seksual remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta.
13. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN JOHAR (Cassia siamea Lamk.) TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KAPASITAS FAGOSITOSIS SEL MAKROFAG
- Analisis : Analisis Fagositosis Makrofag
- Sampel : Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit galur Swiss berumur 4-6 bulan, beratcbadan 20-25 g.
- Kesimpulan : Nilai LD50 dari EEDJ adalah 23,78 mg/20 g BB, Lamk. termasuk dalam klasifikasi toksisitas sedang. Pemberian EEDJ meningkatkan aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag. Dosis yang disarankan untuk digunakan sebagai imunostimulator adalah dosis tertinggi. Pada dosis tertinggi dalam penelitian ini, memiliki aktivitas lebih tinggi dibanding PHA sekalipun.
14. PENGARUH PENINGKATAN FLOW RATE GAS METAN TERHADAP SIFAT OPTIS LAPISAN TIPIS AMORF SILIKON KARBON (a-SiC:H) HASIL DEPOSISI METODE DC SPUTTERING
- Jenis penelitian : eksperimen
- Metode : dc sputtering
- Tujuan : Penelitian ini akan mempelajari kedua besaran optis tersebut untuk lapisan tipis a-SiC:H hasil deposisi metode dc sputtering dari target silikon. Pengaruh variasi fl ow rate gas metan terhadap kedua besaran optis tersebut akan dipelajari dengan pengukuran refl ektansi dan transmitansi spektroskopi UV-VIS. Relasi komposisi terhadap besaran optis dan karakteristik fi sis lainnya akan didiskusikan lebih lanjut.
- Kesimpulan : Indeks bias (n) lapisan tipis a-SiC:H hasil deposisi metode dc sputtering berkurang dengan bertambahnya fl ow rate gas metan, sedangkan gap optis mengalami peningkatan seiring dengan pergeseran absorpsi optis (α) ke energy yang lebih tinggi. Pengaruh peningkatan fl ow rate gas metan terhadap kedua besaran optis tersebut bukan hanya disebabkan peningkatan jumlah karbon di dalam lapisan tipis tetapi juga jumlah hidrogen.
15. KARAKTERISTIK PASIEN DAN KINERJA UNIT ONKOLOGI KOMPLEMENTER MEDIS – TCM RS HARAPAN BUNDA JAKARTA
- Jenis penelitian : deskriptif retrospektif
- Metode : diagnosis
- Tujuan : Untuk mengetahui sampai berapa jauh kehandalan kombinasi tersebut, khususnya di bidang onkologi, sejak Desember 2004 RS Harapan Bunda merintis kerja sama dengan RS Yusheng Guangzhou membentuk unit pelayanan onkologi komplementer medis-TCM terhadap pasien kanker. Laporan ini merangkum kinerja unit layanan tersebut selama periode 1 Agustus-31 Desember 2005.
- Kesimpulan : Jumlah pasien yang berobat di Unit Unit Onkologi Komplementer TCM RS Harapan Bunda selama semester kedua 2005 agak bertambah dibandingkan semester sebelumnya. Proporsi wanita sedikit lebih besar dari pria. Kelompok usiaterbesar adalah 41-50 tahun, disusul 51-60 tahun. Jenis kanker terbanyak adalah karsinoma mamae, disusul kanker paru. Respons terapi secara keseluruhan adalah 81,25% membaik atau stabil, 18,75% memburuk. Survival bebas progresi yang dicapai untuk berbagai jenis kanker tampaknya cukup tinggi dibandingkan angka respons dengan kemoterapi saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar