Rabu, 23 November 2016

Klasifikasi Prokariot

Klasifikasi prokariot
Prokariot merupakan organisme pertama yang mendiami bumi. Prokariot adalah organisme uniseluler yang terdiri atas sitoplasma yang dikelilingi oleh membran plasma dan dinding sel yang kaku. Sel prokariotik berukuran kecil dengan diameter 0,5-5 µm. Sel prokariotik sudah dapat melakukan metabolisme makanan, membuang zat sisa, dan bereproduksi.
Klasifikasi prokariotik dieklompokan menjadi tiga domain. Tiga domain makhluk hidup adalah Archaebacteria, Eubacteria, dan Eukariotik.
1. Archaebakteria
Archaebakteria merupakan kelompok bakteri yang pertama muncul di bumi. Archaebakteria disebut juga bakteri purba. Bakteri dari kelompok ini memiliki ciri yaitu hidup dalam kondisi lingkungan yang cukup ekstrim. Berdasarkan lingkungannya tersebut, Campbell mengidentifikasikan tiga kelompok tersebut, yaitu Metanogen, Halofil ekstrim, dan Termofil ekstrim.
2. Eubacteria
Eubacteria atau dikenal juga bakteri sebenarnya, merupakan mikroorganisme yang memiliki ciri-ciri uniseluler mikroskopis, umumnya tidak berklorofil, dan termasuk sel prokariotik. Bakteri dapat ditemukan hampir di semua tempat. Bakteri tumbuh dengan subur di udara, air, makanan, tanah,tubuh hewan, dan tumbuhan. Bakteri bersifat saprofit atau parasit. Bakteri yang bersifat saprofit ada yang menguntungkan manusia, sedangkan yang bersifat parasit dapat menimbulkan penyakit, baik pada tumbuhan, hewan, manusia, maupun organisme lainnya.

Struktur bakteri
Tubuh bakteri memiliki struktur yang sederhana. Pada umumnya tubuh bakteri tersusun atas membran plasma, dinidng sel, dan sitoplasma.
1) Membran plasma
Membran plasma adalah membran yang membatasi sitoplasma dan dinding sel, membran plasma tersusun atas lemak dan protein. Membran plasma banyak mengandung enzim yang biasanya terdapat dalam mitokondria sel eukariotik.
2) Dinding sel
Membran sel diselaputi oleh dinding sel yang tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, fosfor, garam anorganik, asam amino, dan asam diamino pimelik (hanya ditemukan pada sel bakteri dan alga biru). Polimer pinting dari dinding bakteri adalah peptidoglikan. Dinidng sel berfungsi melindungi dan memberi bentuk tubuh bakteri.
3) Sitoplasma
Di sebelah dalam membran plasma terdapat sitoplasma. Sitoplasma bakteri tidak mengandung organel, seperti retikulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, lisosom, dan sentriol.  Organel yang memiliki bakteri adalah ribosom bebas. Di dalam sitoplasma terdapat pula materi genetik, yaitu DNA dan RNA.

Penggolongan bakteri

Berdasarkan cara memperoleh nutrisi, bakteri dikelompokan menjadi bakteri heterotrof dan bakteri autotrof.
1. Bakteri heterotrof
Bakteri yang membutuhkan sumber karbon dari senyawa organik atau bkteri yang tidak mampu membuat makanan sendiri disebut bakteri heterotrof. Bakteri heterotrof dapat dibedakan menjadi bakteri parasit, bakteri saprofit, dan bakteri patogen.
Berdasarkan kebutuhan energi dan sumber karbonnya, bakteri heterotrof dibagi menjadi dua kelompok bakteri fotoautotrof dan bakteri kemoautotrof.
2. Bakteri autotrof
Bakteri autotrof adalah bakteri yang mampu mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik atau mempu membuat makanan sendiri. Unutk membuat makanan, bakteri membutuhkan energi. Bakteri yang mendapatkan energi dari cahaya disebut bakteri fotoautotrof. Sedangkan bakteri yang mendapatkan energi dari senyawa organik disebut bakteri kemoautotrof.
Domain eucacteria terdiri atas 14 fila diantaranya proteobakteria, cyanobacteria, chlamydis, spirochaetes, dan bakteri garam-positif. Kelompok bakteri yang memiliki anggota paling banyak, memiliki rekefansi dengan evolusi ke sel eukariotik, serta berhubungan dengan lingkungan dan manusia adalah proteobacteria dan cyanobacteria.

Peran prokariotik bagi kehidupan
1) Prokariotik yang menguntungkan
a. Archaebacteria dari elompok metanogen. Metanogen memiliki peranan penting dalam penguraian kotoran. Metan hasil penguraian kotoran sampah dan hewan dapat dijadikan bahan bakar,
b. Bakteri pembusuk sampah organik. Bakteri pembusuk antara lain pseudomonas, xantomonas, flavobacterium, dan streptomyces.
c. Bakteri nitrifikasi, yaitu bakteri yang mampu mengubah amonium menjadi nitrat. Bakteri nitrifikasi bersifat aerob dan kemoatotrof. Bakteri ini berfungsi menyuburkan tanah.
d. Bakteri rhizobium yaitu bakteri yang bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan. Bakteri rhizobium akan menginfeksi bulu akar, kemudian memperbanyak diri sehingga terbentuk bintil atau modul.
e. Bakteri yang mampu mengikat nitrogen tanpa bersimbiosis dengan tanaman tinggi, yaitu azotobacter
f. Bakteri yang mampu membentuk antibiotik streptomisin yaitu streptomyces griceus.
g. Bakteri escherichia coli berperan membusukan sisa makanan yang berada dalam usus besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar